Welcome !
Fokus utama Mani House adalah menyediakan Dharma dan menjadi tempat studi juga praktik bagi perumah tangga serta umat awam.
Selain itu, Mani House juga menyediakan materi dan akses yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran Buddha Dharma serta meditasi yang otentik yang dapat digunakan dalam kehidupan modern.
Yayasan Gampopa Indonesia
Yayasan Gampopa Indonesia didirikan pada tahun oleh Lama Phurbu Tashi Rinpoche untuk mengekspresikan, menjadi akses, dan mewujudkan kebijaksanaan serta welas asih Sang Buddha. Kami menyediakan sarana untuk studi dan mempraktikkan ajaran Buddha, dan pada saat yang sama juga non-sektarian.
Visi:
Di dunia dimana menjadi sekuler adalah norma dan dimana banyak umat Buddha beralih ke agama lain, kami bertujuan untuk menjadi salah satu organisasi terkemuka di luar India dan Tibet untuk mengajarkan Buddha Dharma yang otentik dan mempertahankannya untuk generasi mendatang. Komunitas pencari kebenaran kita – baik orang awam maupun yang non perumah tangga – berkomitmen untuk melepaskan diri dari penderitaan samsara dan mencapai kebahagiaan sejati melalui fokus tanpa henti pada pemurnian karma dan akumulasi kebajikan dengan mempraktikkan metode yang telah terbukti seperti yang diturunkan oleh guru silsilah kita.
Misi:
Di dunia dimana menjadi sekuler adalah norma dan dimana banyak umat Buddha beralih ke agama lain, kami bertujuan untuk menjadi salah satu organisasi terkemuka di luar India dan Tibet untuk mengajarkan Buddha Dharma yang otentik dan mempertahankannya untuk generasi mendatang. Komunitas pencari kebenaran kita baik orang awam maupun yang non perumah tangga berkomitmen untuk melepaskan diri dari penderitaan samsara dan mencapai kebahagiaan sejati melalui fokus tanpa henti pada pemurnian karma dan akumulasi kebajikan dengan mempraktikkan metode yang telah terbukti seperti yang diturunkan oleh guru silsilah kita.
Aliran
Yayasan Gampopa Indonesia mengacu pada ajaran dan praktik dari banyak tokoh nyata dari berbagai aliran dan aliran pemikiran yang berbeda. Dalam hal studi dan aktivitas Dharma, kami menganggap diri kami sebagai pengikut Buddha non-sektarian, dimana kami mengundang guru Dharma dari ketiga tradisi utama Buddhisme untuk mengajarkan Dharma dengan cara yang melestarikan tradisi yang berbeda tersebut. Namun, saat kami melakukan laku Dharma yang lebih serius dan spesifik, kami mengikuti guru Kadam dan aliran Kagyu dari Vajrayana.
Yayasan kami dinamai Gampopa Sonam Rinchen (1079-1153), siswa utama Milarepa, yang belajar di bawah bimbingan Marpa. Secara kolektif, mereka dikenal sebagai tiga master dari garis keturunan Kagyu. Gampopa, seorang cendekiawan, dokter, dan guru tantra yang terkenal karena kejelasan ajarannya, mendirikan fondasi sekolah Kagyu seperti yang kita kenal sekarang, dengan mensintesis tradisi monastik dan instruksi terstruktur dari latihan Kadam dengan ajaran lisan Mahamudra.
Gampopa pertama kali belajar sebagai seorang biksu Kadam selama enam tahun, mempraktikkan tahapan sang jalan (lamrin) di Vihara Kadam. Pada usia 32 tahun, Ia bertemu dengan pertapa yogi, Milarepa, yang darinya ia mempelajari ajaran Mahamudra tentang hakikat batin dan Enam Yoga Naropa.
Sebelum Gampopa, Mahamudra, seperti kebanyakan laku tantra pada saat itu, sebagian besar dilakukan oleh para yogi perumah tangga yang berlatih di tempat-tempat terpencil. Gampopa mengkodifikasi ajaran pertapa ini dan mendirikan Biara Dakhla Gampo sebagai pusat pertama untuk mempelajari metode Kagyu dalam pengaturan biara yang terstruktur dan berbasis komunitas. Karya utamanya, The Jewel Ornament of Liberation (Ornamen Pembebasan Yang Berharga), adalah teks inti untuk Kagyu dan lamrin pertama yang ditulis dalam bahasa Tibet, menjadi sumber yang mendasari semua teks lamrin selanjutnya.
Gampopa, guru silsilah kami, dengan demikian mengilhami yayasan kami untuk memiliki kejelasan dalam niat kami, untuk sistematis dalam pendekatan kami, dan membangun pusat pembelajaran untuk menyebarkan Dharma otentik untuk pembebasan semua makhluk.
Guru Spiritual
Lama Phurbu Tashi Rinpoche adalah pendiri dan guru spiritual dari Gampopa Center di Annapolis, Maryland, Amerika Serikat dan Yayasan Gampopa Indonesia juga Mani ouse Medan, Jakarta serta Bali. Beliau merupakan penggagas pertama kegiatan pelafalan 100 juta Om Mani Padme Hung di Indonesia. Pada usia tiga belas tahun, Rinpoche diakui sebagai reinkarnasi Tsatsa Khenpo Thubten oleh Biara Bo Gangkar. Selama sepuluh tahun, beliau menempuh pendidikan di Rumtek Monastery College di Sikkim, India dan menyelesaikan retret tradisional tiga tahun di bawah bimbingan Kyabje Bokar Rinpoche di Biara Bokar di Mirik, India. Setelah menyelesaikan retret, Bokar Rinpoche mengangkat Lama Phurbu Tashi Rinpoche sebagai Guru retret tiga tahun. Buku beliau tentang vegetarisme, The Lamp of Scriptures and Reasoning, dipuji dan direkomendasikan oleh HH Dalai Lama ke-14 dan HH Karmapa ke-17. Rinpoche juga merupakan penulis dari buku Kebijaksanaan Kuno untuk Masyarakat Modern, Batin dan Meditasi, Menerangi Jalan Meditasi, juga menerjemahkan berbagai teks. Lama Phurbu Tashi Rinpoche saat ini menghabiskan waktunya mengajar di Annapolis di USA, Medan, Jakarta, juga Bali di Indonesia.
Mani House
Visi :
Kami memfasilitasi komunitas Buddhis yang proaktif dalam mempelajari, studi, dan mempraktikkan ajaran mulia Sang Buddha; mencapai pencerahan; serta energik dalam memberi manfaat bagi semua makhluk hidup. Selain itu, komunitas kami didedikasikan untuk berbagi dan menyokong ajaran serta praktik Buddhis. Pintu kami terbuka untuk semua orang yang mencari pengalaman hidup yang lebih dalam, benar, juga signifikan dari masyarakat umum hingga praktisi Buddhis dari semua tingkatan.
Misi :
Sesuai dengan ikrar Bodhisattva untuk meringankan penderitaan semua makhluk hidup, misi kami adalah menjadi sumber perlindungan spiritual, tempat peristirahatan dan kesejahteraan bagi mereka yang memilih untuk datang pada komunitas kami. Bagi mereka yang mencari bimbingan di jalan Buddha, kami akan menyediakannya. Bagi mereka yang tertarik dalam meditasi, kami akan membagikan pengetahuan kami. Bagi mereka yang ingin mengurangi penderitaan, kami akan mempersembahkan bantuan berdasarkan pengalaman dan praktik pengajaran kami.
CIA
(Compassion In Action Team)
VISI & MISI CIA
Mewujudkan muda-mudi yang kreatif, Inovatif, Positif serta menumbuhkan rasa welas asih & kebijaksanaan kepada semua makhluk hidup.
– Memupuk hubungan yang tulus dan suportif berdasarkan welas asih, kepedulian yang tulus dan integritas
– Menjalani kehidupan yang dipenuhi secara spiritual tanpa batas waktu
– Menciptakan lingkungan yang hidup bertahan lama dan berkelanjutan