Category: Buku Bacaan
Tujuh Poin Pelatihan Batin
A Buddhist Perspective On The Faults Of Eating Meat
Day Of Buddhist Practitioner (Indonesia Version)
Day Of Buddhist Practitioner (English Version)
Chenrezig, Sang Maha Welas Asih
Artikel Tentang Tara
Tara, atau dikenal pula dengan nama Jetsun Dolma, merupakan sebuah figur penting dalam agama Buddha tradisi Tibetan. Perwujudannya dalam agama Buddha Mahayana adalah sebagai seorang bodhisattwa perempuan dan dalam agama Buddha Vajrayana sebagai seorang Buddha perempuan.
Inti dari cinta dan kasih sayang yang tercerahkan, ia dikenal sebagai “ibu dari semua Buddha” dan “Ia yang membawa makhluk melintasi lautan samsara.”
Sebagai seorang Buddha wanita yang tercerahkan sepenuhnya, Tara adalah realitas kasih sayang dan kebijaksanaan, dan bermeditasi padanya membantu kita membangkitkan sifat kebuddhaan kita sendiri.
Buddha nature (Sifat dasar kebuddhaan) by Arya Maitreya
Ditulis oleh Arya Asanga, ditafsirkan oleh Jamgon Kongtrul Lodro Thaye, dijelaskan oleh Khenpo Tsultrim Gyamtso Rinpoche dan diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Rosemarie Fuchs.
Semua makhluk tanpa kecuali memiliki sifat kebuddhaan — kemurnian yang melekat dan kesempurnaan batin, tidak tersentuh oleh perubahan kondisi mental. Dengan demikian tidak ada alasan untuk kesombongan dalam menganggap diri sendiri lebih baik daripada orang lain ataupun alasan untuk merendahkan diri, menganggap diri sendiri lebih rendah dan ketidakmampuan untuk mencapai pencerahan. Penglihatan ini dihalangi oleh selubung-selubung yang menghalangi dan bersifat sementara yang bisa dilepas dan tidak menyentuh kemurnian yang melekat dan kesempurnaan sifat batin sedemikian.
Uttaratantra Shastra Mahayana, salah satu dari Lima Risalah yang telah didiktekan ke Asanga oleh Bodhisattva Maitreya, menrepresentasikan ajaran definitif Buddha tentang bagaimana kita harus memahami landasan pencerahan ini dan penjelasan mengenai sifat dan kualitas pencerahan.
Jamgön Kongtrül Lodro Thaye (1813–1899), guru yang sangat terpelajar dan terealisasi yang menyusun apa yang dikenal sebagai “Lima Harta Karun Besar,” menulis komentar luar biasa pada Mahayana Uttaratantra Shastra yang diterjemahkan di sini. Disebut Sang Singa Pengaum yang Tak Berdaya, teks ini menampilkan teks Maitreya sebagai latar belakang ajaran Mahamudra dengan cara yang sangat jelas dan mudah dipahami.
Khenpo Tsultrim Gyamtso Rinpoche memberikan anotasi dan penjelasan yang mendasari terjemahan ini. Seorang sarjana terkenal dan yogi yang sangat berprestasi, beliau adalah contoh hidup dari tradisi transmisi lisan yang sedang berlangsung.
Surat Kepada Seorang Teman
Buku Panduan Meditasi Buddhis
Disusun oleh Lama Phurbu Tashi Rinpoche dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Erica Winata Phenjaya, DM.d., S.Pd., MM.
Instruksi meditasi ini telah dikumpulkan dari berbagai ajaran Buddha yang otentik. Buku ini disusun untuk membantu mengembangkan kapasitas dan ketetapan hati para meditator untuk mengikuti latihan yang benar. Dengan perkenalan seorang fasilitator yang memimpin setiap sesi latihan dengan penggunaan panduan dari teks, meditator dapat diyakinkan akan keefektifan metode dan keaslian hasil. Buku ini juga dapat berfungsi sebagai panduan meditasi mandiri bagi individu yang keadaannya lebih bergantung dalam praktik soliter, dalam hal ini individu tersebut adalah fasilitator dan meditator.