Guru besar Buddhisme dari India, Nagarjuna, menulis puisi terkenalnya, Letter to a Friend (Surat kepada Seorang Teman), sebagai hadiah nasihat kepada raja India Selatan, dan sejak itu menjadi sebuah monumen dalam tradisi shastra India. Meskipun pendek (hanya 123 ayat) namun mampu mencakup seluruh jalan Mahayana, menggabungkan pendekatan praktis untuk perilaku sehari-hari dengan eksposisi teoritis dari berbagai tahap menuju pencerahan. Dengan demikian, ini telah menjadi sumber yang ideal bagi banyak cendekiawan terhebat di Tibet yang mencari keabsahan kitab suci untuk meningkatkan deskripsi mereka mengenai jalan Buddha. Tidak hanya secara menyeluruh mencakup filosofi Madhyamika, tetapi itu terutama merupakan instruksi bagi perumah tangga tentang bagaimana mempraktikkan Dharma. Di India kuno, perumah tangga yang memegang lima sila akan mempelajari teks ini.
Selain terjemahan bahasa Inggris baru dari puisi yang disajikan bersama dengan bahasa Tibet asli, buku ini menyertakan komentar dan garis besar struktural oleh seorang cendekiawan besar abad ke-20, yaitu Kyabje Kangyur Rinpoche.