Menurut Buddhisme Vajrayana Tara adalah Buddha yang sepenuhnya tercerahkan yang berikrar di masa lalu bahwa setelah mencapai pencerahan sempurna, Ia akan selalu muncul dalam wujud perempuan untuk manfaat semua makhluk. Bentuk Tara yang paling umum adalah warna hijau yang dianggap istimewa untuk semua jenis aktivitas, putih untuk umur panjang, dan merah untuk kekuatan.
Dipraktekkan oleh keempat aliran utama Buddhisme Tibet, Tara Putih telah menjadi praktik deity (istadewata) utama dari banyak cendekiawan dan siddha Buddha terkenal di India dan Tibet, yang terutama di antaranya adalah Nagarjuna dan Atisha. Fungsi khusus Tara Putih adalah untuk meningkatkan umur panjang, baik bagi praktisi maupun bagi orang lain. Pada akhirnya, ia adalah hakikat dharmakaya, dan latihannya adalah sarana untuk mencapai realisasi serta pembebasan.